KERAJAAN SRIWIJAYA

Assalamualaikum wr. Wb. Kali ini ane akan berbagi pengetahuan tentang sejarah. Sejarah slah satu kerajaan terbesar di Indonesia… ini dia sob…

KERAJAAN SRIWIJAYA

v  Letak Geografis

Dari prasasti-prasasti
yand ditemukan dapat diketahui bahwa letak Kerajaan Sriwijaya berada di Sumatra bagian Selatan
. Pusata pemerintahannya diperdirakan berada di tepi Sungai Musi atau di sekitar Kota Palembang sekarang.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya semeakin luas, dari tepian Sungai Musi wilayah kekuasaannya mencakup Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Bagka, Laut Jawa, Bangka bagian barat, Jambi Hulu, Semenanjung Malaya hingga ke Tanah Genting Kra. Dengan wilayah yang seluas ini Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim yang besar.

v  Sumber Sejarah

Sumber sejarah yang menjelaskan keberadaan Kerajaan Sriwijaya dapat diketahui dari berita asing dan prasasti-prasasti. Kerajaan Sriwijaya meripakan kerajaan maritime yang letaknya sangat strategis sehingga banyak pedagang asing yang dating untuk melakukan perdagangan. Dengan adanya aktivitas perdagangan tersebut banyak ditemukan informasi mengenai kebudayaan Kerajaan Sriwijaya deri berita asing seperti berita Arab, India, dan Cina.

Selain berita asing, sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya yang beripa prasasti. Prasasti tersebut adalah Prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 683. Prasasti Talang Tuo berangka tahun 683 yang berisi tentang pembuatan Taman Sri Ksetra. Prasasti Kota Kapur berangka tahun 686 yang berisi berisi permintaan kepada dewa agar menjaga kerajaan Sriwijaya dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat dan mendurhakai Kerajaan Sriwijaya. Prasasti Telaga Batu yang berbentuk batu lempeng mendekati segi lima tidak berangka tahun. Prasasti Karang Berahi yang berangka tahun 686, dan Prasasti Ligor yang berangka tahun 775.

v  Kehidupan Politik

Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Sriwijaya adalah Daputa Hyang, Balapurtadewa, dan Sanggrama Wijayatnggawarman. Pada abad ke-8 dan ke-9, Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa dari Dinasti Syailendra. Raja Balapuradewa merupakan raja yang cakap dalam memerintah dan berhasil menjadikan Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan yang besar. Untuk kepentingan kerajaan, Balaputradewa banyak mengirim pemuda untuk belajar di India (terutama di Perguruan Tinggi Nalanda). Untuk menampung para pemuda Sriwijaya yang belajar di Nalanda, Raja Balapurtadewa mendirikan asrama.

v  Keadaan Masyarakat

Untuk meningkatkan kehidupan sosial masyarakatnya, Kerajaan Sriwijaya mengadakan hubungan dengan kerajaan di sekitarnya dang mengembangkan pendidikan. Hasil budaya peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang oenting berupa prasasti, arca budha di Bulkit Siguntang, bangunan suci di Jambi, kompleks Candi Muara Takus, beberapa bangunan suci di Gunung Tua (Padang Lawang), Biaro Bahal, dan Arca Awalokiteswara di Tapanuli Selatan.

Faktor pendukung Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan yang besar:

Ø  Letak Sriwijaya sangat streategis,  yaitu berada di jalur lalu lintas perdagangan antara India dengan Cina.

Ø  Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam.

Ø  Majunya aktivitas pelayaran dan Perdagangan antara India dengan Cina.

Ø  Memiliki armada laut yang kuat.

Ø  Melayani distribusi ke berbagai wilayah di nusantara.

·         Bidang Politik

Menurut George Codeas, faktor  penting yang menyababkan Kerajaan Sriwijaya dapat menjadi kerajaan yang besar adalah karena runtuhnya Kearajaan Funan di Indocina. Dengan runtuhnya Kerajaan Funan dimanfaatkan soleh Sriwijaya untuk membangun dan mengembangkan kerajaan menjadi kuat, besar, dan berkuasa di wilayah sekitarnya.Dengan begiyu Kerajaan Sriwijaya menjadi penguasa tunggal atas sektor politik, perdagangan, pelayaran, dan kebudayaan di daerah lautan selatan. Dengan mejunya perdagangan dan pelayaran, maka Sriwijaya mempunyai pengaruh politik yang cukup besa di kawasan Asia Tenggara pada saat itu.

·         Bidang Ekonomi

Di wilayah perairan Asia Tenggara, Kerajaan Sriwijaya mengiasai perdagangan nasional dan internasional. Perairan Laut Natuna, Selat Malaka, Laut Jawa, dan Selat Sunda berada di bawah kekuasaan Sriwijaya.

·         Bidang Agama

Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Budha Mahayana di Asia Tenggara. Salah seorang guru yang terkenal adalah Dharmakitri.

Menurut berita Cina (Chau-Ya-Kua), pada akhir abad ke-12 M Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kemunduran. Hal tersebut diperkuat dengan kitab sejarah dari dinasti Sung yang menyatakan bahwa Sriwijaya mengirimkan utusannya yang terakhir pada tahun 1178.

Faktor yang menyebabkan kemunduran Kerajaan Sriwijaya :

Ø  Kerajaan Sriwijaya berulang kali diserang oleh Kerajaan Colamandala dari India.

Ø  Kerajaan taklukan Sriwijaya (Kerajaan Ligor, Tanah Genting Kra, Kelantan, Pahang, Jambi, dan Sunda) banyak yang melepaskan diri dari Sriwijaya.

Ø  Terdesak oleh perkembangan kerajaan di Thailand yang meluasakan kekuasaannya ke wilayah selatan (Semenanjung Malaya).

Ø  Kerajaan Sriwijaya terdesak oleh Kerajaan Singasari yang menjalin hubungan dengan Kerajaan Melaju (Jambi).

Ø  Mundurnya perekonomian dan  perdagangan Kerajaan Sriwijaya karena Bandar-bandar pentingnya sudah melepaskan diri dari Kerajaan Sriwijaya .